Menperin Imbau Kementerian/Lembaga Lebih Serius Kendalikan Impor

Welcome Sobat Togel Gajahtoto di Website Kami! : Bandar togel online terpercaya Indonesia Nomor #1 menang berapapun pasti di bayar !!

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta kementerian dan lembaga meningkatkan upaya untuk menertibkan impor barang dari luar negeri yang merugikan pengusaha lokal. Menperin Imbau Kementerian/Lembaga Lebih Serius Kendalikan Impor

Pegadaian dan Alunjiva Indonesia Peduli Pemberdayaan Disabilitas untuk Indonesia Inklusif

“Kami mengajak kementerian lain untuk lebih gigih melakukan pembatasan impor,” kata Agus di kantor Kementerian Perindustrian Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Hal itu diungkapkannya saat menanggapi isu salah satu produk tekstil impor, hijab, yang diperjualbelikan di pasar lokal. Agus menjelaskan, produsen lokal bisa memenuhi permintaan produk hijab. Namun banyaknya jilbab yang dijual dengan harga murah membuat produk dalam negeri tidak menguntungkan sehingga memperlambat perkembangan industri tekstil di Tanah Air.

Masalahnya, kalau ada masuknya produk impor, bisa dianggap scam. Harganya murah. Ini yang menambah tekanan pada produk kita. kata Agus.

Menurutnya, salah satu kunci terpenting dalam mengembangkan industri dalam negeri adalah dengan mengendalikan masuknya barang impor, terutama yang ilegal, yang berpotensi merugikan pengusaha Indonesia. “Salah satu kunci terpenting dalam pengembangan industri dalam negeri, salah satu dari sekian banyak kuncinya adalah bagaimana negara memastikan agar barang-barang dan produk ilegal yang diimpor dari luar negeri yang merugikan barang dalam negeri dapat dikelola secara efektif.

Agus juga mendorong kolaborasi antar kementerian/lembaga untuk memberikan dukungan dan bimbingan kepada pelaku industri yang menurutnya merupakan sektor usaha terpenting dalam perekonomian negara. “Kita semua mempunyai pendapat yang sama, mari kita dukung atau kembangkan industri manufaktur bersama-sama,” ujarnya.

Kementerian Koperasi dan UKM mencatat pada tahun 2022, dari 1,06 miliar hijab yang dibeli masyarakat, hanya 25 persen yang diproduksi dalam negeri, dan sisanya merupakan produk impor, yakni dari luar negeri. Menperin Imbau Kementerian/Lembaga Lebih Serius Kendalikan Impor

READ  Indonesia Butuh 9 Juta Ahli IT di 2030, Peluang Karir Nih

Temmy Satya Permana, Asisten Deputi Manajer Keuangan dan Investasi UKM Kementerian Koperasi dan UKM, menjelaskan, harga yang lebih murah dibandingkan hijab produksi dalam negeri menyebabkan membanjirnya produk hijab yang dibawa ke pasar. “Tahun 2022 masyarakat kita akan membeli 1,06 miliar hijab, dimana hanya 25 persen yang merupakan produk dalam negeri,” kata Temmy.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *