Fakta Baru yang Menyebabkan Petir ‘Superbolt’ Sangat Kuat

Sugeng rawuh Sobat Togel Gajahtoto di Situs Kami! : Bandar togel online terpercaya Indonesia Nomor #1 menang berapapun pasti di bayar !!

VIVA Digital – Para peneliti telah membuat penemuan baru tentang sambaran petir ekstrem yang disebut Superbolt. Petir 1.000 kali lebih kuat dari petir biasa. Fakta Baru yang Menyebabkan Petir ‘Superbolt’ Sangat Kuat

Mengutip laporan Science Alert, Rabu 4 Oktober 2023, peneliti dari Hebrew University of Jerusalem dan University of Washington berhasil mengetahui fakta baru tersebut.

Mereka menganalisis data petir global dari tahun 2010 hingga 2018, menggunakan jaringan petir global lokal yang terdiri dari sensor radio. Penasaran sama Asus Zenfone 10

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa semakin dekat jarak badai dengan permukaan daratan atau laut, maka kemungkinan terjadinya ledakan Superbolt akan semakin besar.

Muatan titik adalah area di atas awan tempat terjadinya listrik.

Temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang mengidentifikasi Samudera Atlantik dari Timur Laut, Laut Mediterania, dan Pegunungan Altiplano di seluruh Peru dan Bolivia sebagai wilayah paling umum terjadinya petir Superbolt.

Daerah-daerah ini memiliki jarak yang pendek antara daerah pengisian ulang dan lautan dingin atau permukaan gunung yang tinggi.

Hal ini disebabkan zona beban terbentuk di atas suhu udara 0 derajat Celcius atau 32 Fahrenheit.

Udara sejuk di atas lautan menyebabkan suhu mencapai 0 Celcius di dekat permukaan, dan pegunungan tinggi memaksa udara naik, sehingga mendinginkannya dan menjadikan suhu mencapai 0 Celcius di dekat permukaan.

Idenya adalah bahwa jarak yang lebih pendek berarti hambatan listrik yang lebih sedikit. Oleh karena itu, arus yang lebih tinggi dapat menyebabkan petir yang lebih kuat.

Jika salah satu Superbolt ini jatuh, dapat menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan kapal di laut. Fakta Baru yang Menyebabkan Petir ‘Superbolt’ Sangat Kuat

READ  Spesifikasi Rudal Anti Tank LUMTAS-GM Buatan Turki

“Hubungan yang kami lihat jelas dan bermakna. Sangat menarik melihat hal ini terjadi di tiga wilayah tersebut,” kata fisikawan Avichay Efraim dari Universitas Ibrani Yerusalem.

Tim memetakan banyak informasi tentang intensitas petir, termasuk ketinggian tanah dan air, ketinggian muatan area, suhu pada berbagai tahap pembentukan awan, dan konsentrasi udara (partikel kecil) di awan.

Meskipun penelitian sebelumnya telah mempertimbangkan hubungan ini, belum ada yang memberikan gambaran dunia seperti ini sebelumnya. Bertentangan dengan penelitian sebelumnya, tim tidak menemukan korelasi antara petir Superbolt dan polusi udara. Paus Bungkuk Mendapat Pencarian Alien untuk Kecerdasan Luar Angkasa (SETI) telah meluncurkan proyek baru yang disebut ‘Proyek Cetacean’ untuk mempelajari komunikasi paus bungkuk menggunakan AI. VIVA.co.id 15 Desember 2023

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *