Merasa Dizalimi, Mantan Pejabat Twitter Gugat X

Welcome Sobat Togel Gajahtoto di Situs Kami! : Bandar togel online terpercaya Indonesia Nomor #1 menang berapapun pasti di bayar !!

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Mantan Chief Security Officer Twitter, Alan Rosa, mengajukan gugatan atas tudingan Musk. Merasa Dizalimi, Mantan Pejabat Twitter Gugat X

Laporan dari The Verge, Kamis (6/12/2023) waktu setempat melaporkan, pengacara Rosa menulis dalam pengaduannya bahwa pemotongan tersebut menghambat kemampuan Twitter untuk memenuhi persyaratan peraturan dari Komisi Perdagangan Federal dan Komisi Eropa (FTC). Anda Alami Depresi Jika Merasakan Ciri-Ciri Ini

Gugatan tersebut menyatakan bahwa Musk mempekerjakan Steve Davis sebagai konsultan dan memberinya wewenang penuh, di mana ia segera “mulai melemahkan produk dan layanan Twitter dalam mendukung dan mematuhi Keputusan Persetujuan Twitter FTC.”

Twitter menyelesaikan masalah dengan FTC karena penggunaan informasi pribadi pengguna yang tidak pantas, beberapa bulan lalu, yang berujung pada keputusan tersebut. Keluhan Rosa menyatakan bahwa Davis dan Musk “menerima begitu saja” keputusan tersebut.

Pada bulan November, sekitar waktu Davis dipekerjakan, seorang pengacara Twitter memposting pesan di aplikasi media sosial Slack yang mengatakan bahwa siapa pun yang tidak menyukai apa yang diminta Twitter untuk dilakukan pengiklan, harus meminta perlindungan.

Dugaan peretasan tersebut mencakup aplikasi yang digunakan untuk mengendus potensi kerentanan dan perangkat lunak Salesforce yang dibutuhkan perusahaan untuk merespons penegakan hukum untuk mendapatkan informasi.

Rosa menentang kedua tindakan tersebut, katanya, karena akan menghalangi perusahaan untuk mematuhi Keputusan Persetujuan dan Undang-Undang Layanan Digital Uni Eropa. Rosa mengatakan dalam pengaduannya bahwa dia pergi ke kantor hukum perusahaan untuk menyampaikan pengaduannya.

Rosa juga mengatakan bahwa Davis memberinya waktu beberapa jam untuk memotong anggaran pertahanan tambahan sebesar 50 persen pada tengah malam, yang menurutnya akan membahayakan perusahaan.

READ  Pangeran MBS Siap Jadikan Arab Saudi Kiblat Utama Game

Gugatan tersebut menyatakan bahwa, lima hari setelah dia menolak perubahan ini, Twitter mencabut akses Rosa dan memecatnya tanpa pemberitahuan.

Tak lama setelah Rosa dipecat, Musk memecat karyawan seniornya, yang memicu gelombang pertama tuntutan hukum. Merasa Dizalimi, Mantan Pejabat Twitter Gugat X

Setelah memaksa mantan karyawannya untuk membatalkan keyakinan mereka yang salah dan mengajukan tuntutan hukum yang harus dibayar oleh Twitter, perusahaan Musk menolak melakukannya, dan mengungkapkan tuduhan lain. Klaim Rosa menggunakan alasan yang sama dengan tes, yaitu dengan mengutip sebuah contoh.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *