Gangguan Ginjal Akut Misterius Tewaskan 99 Anak, Kemenkes Bakal Tetapkan Status KLB?

Sugeng rawuh Sobat Togel Gajahtoto di Portal Ini! : Bandar togel online terpercaya Indonesia Nomor #1 menang berapapun pasti di bayar !!

Suara.com – Kasus misterius penyakit ginjal akut di Indonesia telah menimpa 206 anak, 99 di antaranya meninggal. Penyakit ini diyakini disebabkan oleh sirup obat yang terkontaminasi etilen glikol. Gangguan Ginjal Akut Misterius Tewaskan 99 Anak, Kemenkes Bakal Tetapkan Status KLB?

Kementerian Kesehatan telah melaporkan kasus misterius gagal ginjal akut yang menyerang anak usia 6 bulan hingga 18 tahun di Indonesia selama dua bulan terakhir. Meski wabahnya sudah menyebar ke luar negeri, Kementerian Kesehatan belum memastikan apakah ada kasus penyakit ginjal akut (KLB) yang jarang terjadi.

Sita Nadia Tarmidzi, Kepala Komunikasi Kementerian Kesehatan, mengatakan keputusan tersebut masih menunggu kajian ahli epidemiologi. Gambaran cedera ginjal akut yang misterius (Anschluss/Robina Wormeiser) Jangan Beli Sembarangan! Ahli Farmasi Bagikan Cara Untuk Pastikan Obat yang Dibeli Asli

Dihubungi Suara.com, Kamis (20 Oktober 2022), Nadia mengatakan akan dikaji terlebih dahulu oleh ahli epidemiologi.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebelumnya menyebutkan kasus cedera ginjal akut misterius telah dilaporkan sejak Januari 2022. Namun, jumlah anak yang tertular penyakit ini meningkat dari bulan Agustus hingga September.

Panel pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Harmawan Saputra meminta pemerintah mempublikasikan penyakit ginjal akut (KLB) misterius tersebut.

Hemawan saat dihubungi suara.com, Kamis (20 Oktober 2022), mengatakan, “Harus ada konferensi luar biasa untuk fokus penelitian yang kuat, harapan pengobatan yang tepat, dan penilaian kesehatan anak Indonesia secara komprehensif.”

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1501/menkus/per/x/2010 tentang jenis penyakit menular tertentu menyatakan bahwa kejadian buruk dapat terjadi atau meningkat. Jumlah infeksi adalah angka kesakitan dan/atau kematian yang signifikan secara epidemiologis di suatu wilayah selama periode waktu tertentu dan dapat menyebabkan suatu wabah.

READ  Duta Persahabatan UNAIDS: Anak yang Hidup dengan HIV Perlu Dukungan Komprehensif

Undang-undang tersebut juga menyatakan bahwa suatu daerah dapat dinyatakan epidemi apabila terjadi keadaan sebagai berikut: Apabila terjadi peningkatan penyakit selama tiga jam, hari, atau minggu berturut-turut, tergantung pada jenis penyakitnya. Tergantung pada jenis penyakitnya, penyakit ini berlipat ganda atau berlipat ganda dibandingkan periode sebelumnya dalam hitungan jam, hari, atau minggu Jumlah kasus baru dalam kurun waktu satu tahun meningkat dua kali lipat atau lebih dibandingkan rata-rata/bulan tahun sebelumnya. Rata-rata jumlah kasus/bulan dalam setahun meningkat dua kali lipat atau lebih dibandingkan rata-rata jumlah kasus. / bulan pada tahun sebelumnya Angka kesakitan pada suatu periode tertentu meningkat sebesar 50% atau lebih dibandingkan dengan angka kesakitan dan kematian pada periode sebelumnya pada periode yang sama.

BPM menerbitkan daftar obat dalam sirup yang terkontaminasi etilen glikol.

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPM telah menerbitkan daftar lima produk obat sirup yang terkontaminasi etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Hal tersebut diyakini menjadi penyebab gagal ginjal akut misterius atau cedera ginjal akut yang menewaskan 99 anak. Gangguan Ginjal Akut Misterius Tewaskan 99 Anak, Kemenkes Bakal Tetapkan Status KLB?

Perlu diketahui, kontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol tidak boleh melebihi batas atau toleransi harian asupan (TDI) sebesar 0,5 mg per kg berat badan per hari.

Sirup obat yang diduga mengandung pengotor EG dan DEG dapat berasal dari 4 (empat) bahan tambahan seperti propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol dan gliserin atau gliserol (pelarut) yang merupakan bahan berbahaya atau dilarang penggunaannya. Dalam produksi sirup obat, BPOM RI menyatakan dalam keterangan yang diterima Suara.com, Kamis (20 Oktober 2022).

Setelah BPM menguji 39 batch yang terdiri dari 26 sirup obat hingga 19 Oktober 2022, terdeteksi lima produk obat sirup. Sirup Fluor DMP (Obat Batuk dan Flu) diproduksi oleh PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan box, botol plastik @ 60 ml. Sirup Batuk Unibaby (Obat Batuk dan Flu), Kemasan Box dengan Izin Edar No. DTL7226303037A1, Botol Plastik @ 60 ml. Unibaby Fever Syrup (penurun demam), diproduksi dengan nomor izin edar DBL8726301237A1. Dalam kotak, botol @ 60 ml. Unibaby Fever Drops (Penurun Demam), diproduksi oleh Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dalam box, botol @ 15ml.

READ  403

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *